Selasa, 06 Januari 2015

ILMU BUDAYA DASAR BAB 6-7

BAB 6
MANUSIA DAN PENDERITAAN

A.    PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kara derita , kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan penderitaan itu dapat lahir atau batin atau lahir batin.
Baik dalam Al-quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang di alami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umumnya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut,sehingga manusia mengalami penderitaan.

B.     SIKSAAN
Siksaan dapat di artikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat sisksaan yang di alami seseorang, timbulah penderitaan. Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang di alami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, manfitnah, mencuri, makan harta anak yatim dan sebagainya.
            Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan,kesepian dan ketakutan. Kebimbangan di alami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan di ambil.
            Kesepian di alami seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.
            Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain :
a. Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, Agoraphobia adalah ketakutan yang di sebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
b. Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi, Hal ini di sebabkan karena ia takut akibat berada pada tempat yang tinggi.
c.  Kegelapan merupakan suatu ketakutan sesseorang bila ia berada di tempat yang gelap.
d. Kesakitan merupakan ketakutan yang di sebabkan oleh rasa sakit yang di alami.
e. Kegagalan merupakan ketakutan dari seseorang di sebabkan karena merasa bahwa apa yang akan di jalankan mengalami kegagalan.

APA YANG MEMBUAT SESEORANG MENJADI PHOBIA ?
Ahli medis mempunyai pendapat yang berbeda-beda dan banyak penderita yang mempunyai  teori tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebanyakan phobia di mulai dengan suatu schock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu.
            Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus di temukan,dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang.

C.    KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi di kenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat di rumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
            Gejala-grlaja permulaan bagi seseorang yang menglami kekalutan mental adalah :
a.      Nampak pada jiwa yang sering merasakan pusing,sesak nafas,demam,nyeri pada lambung
b.      Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas ketakutan,patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
a.      Gangguan kejiwaan Nampak dalam gejala-gejal kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani
b.      Usaha mempertahankan diri dengan cara negative, yaitu mundur atau lari.
c.      Kekalutan yang merupakan titik patah  (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya  kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
a.       Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
b.      Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat.
c.       Cara pematngan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses-proses kekalutan mental yang di alami oleh seseorang mendorong ke arah :
a.       Positif : trauma (luka jiwa) yang di lami di jawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup.
b.      Negatife : trauma yang di lami di perlarutkan atau di perturutkan,sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi. Bentuk frustasi antara lain :
1.      Agresif  berupa yang meluap-luap akibat emosi yang tidak terkendali dan dapan membahayakan orang lain.
2.      Regresif adalah kembali pada pola reaksi yang primitive atau ke kanak-kanakan (infatil).
3.      Fiksasi adalah peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap).
4.      Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative pada orang lain.
5.      Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6.      Narsisme adalah self love yang berlebihan,sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain.
7.      Autism adalah gejala menutup diri secara total dari dunia rill.
Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1.      Kota-kota besar yang banyak memberi tantangan-tantangna hidup yang berat.
2.     Anak-anak muda usia yang tidak berhasil dalam mencapai apa yang di kehendaki atau di idam-idamkan.
3.     Wanita pada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah yang di bawanya kedalam hati atau perasaannya.
4.     Orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan bahwa di atas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi.
5.     Orang yang terlalu mengejar materi seperti pedagang dan pengusaha memiliki sifat ngoyo dalam memperoleh tujuan kegiatannya.

D.    PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan,baik berat ataupun ringan, penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan buak hanya untuk bahagia melainkan juga menderita, karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis.

E.     PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN
Dalam modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar hal ini telah di buktikan oleh kamajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainya membuat manusia menderita.
Beberapaa sebab lainnya yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan,bencana lam,bencana perang dan lain-lain.
Media masa merupakan alat yang paling teapat untuk mengkomunikasikan peristiwa-paeristiwa penderoitaam manusia secara cepat kepada masyarakat.Dengan demikian  masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesame manusia terutama bagi yang merasa simpati.

F.     PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Apabila kita kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulah penderitaan, maka penderitaan manusia dapat di perinci sebagai berikut :
A.    Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitar.Penderitaan ini kadang di sebut nasi buruk.Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik.
Karena perbuatan buruk anatara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita,misalnya :
1)      Pembantu rumah tangga yang di perkosa,di sekap,disiksa oleh majikannya.
2)      Perbuatan buruk orang tua Aric Hangara yang menganiyaya anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian
B.     Penderitaan yang timbul karena penyakit,siksaan / azab Tuhan
Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini :
1)      Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan dengan tabah di asuh oelh orang tuanya.
2)      Nabi ayub mengalami siksaan Tuhan, Tetapi dengan sabar ia meerima cobaan ini.
3)      Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah seperti disebutkan dalam AL’QURAN adalah azab yang di jatuhkan kepada orang yang angkuh dan sombong.

G.    PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya, sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.

BAB 7
MANUSIA DAN KEADILAN

A.    PENGERTIAN KEADILAN
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelakyakan dalam tidakan manusia. Kelakyakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda.
Menurut  Socrates,keadilan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya yang baik.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu dalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

B.     KEADILAN SOSIAL
Berbicara tentang keadilan, anda  tentu ingan akan dasar Negara kita pancasila sila kelima pancasila berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
Panitia ad-hoc majelis permusyawaratan rakyat sementara 1966 memberikan perumusan sebagai berikut :
“sila keadilan sosial mengandung prinsip bahwa setiap orang di Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum,politik,ekonomi dan kebudayaan”.
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1)      Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2)      Sikap adil terhadap sesame, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3)      Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4)      Sikap suka bekerja keras
5)      Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Keadilan dan tidak adilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapu keadilan/ ketidak adilan setiap hari.Oleh karena itu keadilan dan ketidak adilan, menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidak adilan,seperti drama,puisi,novel,music, dan lain-lain.

C.    BERBAGAI  MACAM KEADILAN
A.    Keadilan Legal atu Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masayarakat yang membuat dan menjaga kesatuanya.Dalam suatu masyarakat yang adil setipa orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat plato itu di sebut keadilan moral.sedangkan sunoto menyebutkan keadilan legal.
            Fungsi penguasa ilaha membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam Negara kepaada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu.
B.     Keadilan distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama dipertaruhkan secara sama dan hal-hal yang tidak sama (justice is done when equals are treated equally).
C.    Keadilan komulatif
     Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
D.    KEJUJURAN
 Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang di katakana sesuai dengan kenyataan yang ada.sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada.Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.
Orang bodoh yang berarti jujur adalah lebih baik daripada orang pandai yang lancing.Pada hakekatnya jujur atau kejujuran di landasi oleh kesadaran moral yang tinggi kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban,serta rasa takut terhadapa kesalahan atau dosa.
Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri berhadapan dengan hal baik buruk.. Berbagai hal yang menyebabkan orang berbuat tidak jujur, mungkin karena tidak rela, mungkin karena pengaruh lingkungan,karena pengaruh lingkungan,karena sosial ekonomi,terpaksa ingin popular,karena sopan santun dan untuk mendidik.
E.     KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pila dengan licik, meskipun tidak serupa.Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya.Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan Di tinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitar,ada empat aspek ekonomi,aspek kebudayaan,aspek peradapan,dan aspek teknik.Apabila ke empat aspek itu tersebut dilaksankan secara wajar,maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum.
F.     PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup.Nama baik adalah nama yang tidak tercala,Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik.Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagai orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kembanggaan batin yang tak ternilai  harganya.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh di katakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya.
Tingkah laku atau  perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia,yaitu :
a)      Manusia menurut sifat dasaranya adalah mutlak makhluk moral.
b)      Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang dipaatuhi untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Pada hakekatnya ,pemulihan nama baik adalah kesadarn manusia akan segala kesalahannya: bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak.
G.    PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain.reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa yang seimbang,tingkah laku yang serupa,tingkah laku yang seimbang.Pemnalasan di sebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapatkan balasan yang bersahabat, Sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya,manusia adalah moral dan mahluk sosial.dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu.

CR : http://ghassanihashifah.blogspot.com/2013/07/rangkuman-ilmu-budaya-dasar-3-11.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar