Selasa, 06 Januari 2015

ILMU BUDAYA DASAR BAB 2



BAB 2
Manusia dan kebudayaan meupakan dua hal yang teerikat satu sam lain, dalam uraian ini kita akan mencoba membahas tentang pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan.
A.    MANUSIA
     Dalam ilmu eksata, manusia dipandang dari kumpulan partikel yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia terdiri dari sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika). Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mamalia (ilmu biologi). Dalam ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan dan selalu dan selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus. Manusia adalah mahluk yang tidak bisa berdiri sendiri (Sosiologi), manusia selalu ingin mempunyai kekuasaan (Politik), mahluk yang berbudaya, sering disebut hom humanus (filsafat) dan lain sebagainya
1)      Manusia terdiri dari 4 unsur yaitu
Ø  Jasad
Ø  Hayat
Ø  Ruh
Ø  Nafs
2)      Manusia sebagai kepribadian terdiri dari :
Ø  Id
Ø  Ego
Ø  Superego

B.     Hakekat Manusia

v Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
v Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan mahluk yang lain
Karena kesempurnaan itu manusia dianugrahi begitu banyak kelebihan termasuk perasaan, perasaan dibagi menjadi dua yaitu indrawi dan rohani. Indrawi adalah perasaan jasmani melalui pancan indra sedangkan rohani adalah perasaan luhur yang haya terdapat pada manusia, misalnya :
1.      Perasaan Intelektual yaitu perasaan yang berkanan pada pengetahuan.
2.      Perasaan Estetis yaitu perasaan yang berkenan dengan kenidahan.
3.      Perasaan Etis yaitu perasaan yang berkenan dengan kebaikan
4.      Perasaan Diri yaitu perasaan yang berkenan dengan harga diri karena kelebihan orang .lain.
5.      Perasaan Sosial yaitu perasaan yang berkenan dengan kelompok krop atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan hidup orang lain.
6.      Perasaan religius yaitu perasaan yang berkenan dengan agama atau kepercayaan.

c.  Mahluk biokultural, mahluk hayati dan budayawi
     Sebagai mahluk hayati manusia dapat di pelajari melalui anatomi, fisiologi atau faal, fisikologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologis dan sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari melalui segi-segi kemasyarakatan,kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas dan lain sebagainya.
d.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan ekologi, memiliki kualitas dan martabat kerna kemampuanya bekerja dan berkarya.
     Hidup manusia mempunyai tiga taraf yaitu estetis, etis dan religius. Dalam kehidupan estetis manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkanya kembali dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis manusia meningkatakan kehidupan estetis dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk keputusan bebeas yang bisa di pertanggungjawabkan. Dengan kehidupan relgius manuisa menghayati pertemuanya dengan Tuhan.
C.    KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

Francais L.K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dirinya kealhlian di dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, filsafat dan kesusastraan cina klasik. Karya tulisanya berjudul Psycological Homeostatis Cina Klasik. Majalah American Antropologist, jilid 73 tahun 1971, halaman 23-24.
Ilmu psikologis memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang sangat penting. Biasanya menganalisi jiwa manusia terlampau banyak menekan pembantasan konsep individu sebagai kesatuan analisis sendiri.
Sampai sekarang, ilmu psikologi negara barat lebih mengutamakan mengembangkan konsep dan teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail vairiasi jiwa individu itu. Sebaliknya, ilmu itu masih kurang mengembangkan konsep yang menganalisis jaringan berkaitan antara jiwa individu dan lingkungan sosialnya.
Untuk mengindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya sebagian subyek yang terkandung dalam batas individu yang terisolasi, maka Hsu telah mengembangkan suatu knsepsi bahwa, dalam jiwa manusia sebagai mahluk budaya ia mengandung delapan daerah yang seolah lingkaran kinsentris sekitar diri pribadi.



A.    PENGERTIAN KEBUDAYAAN

      Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Curtural Deretminism berarti segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic karena kebudayaan yang turun temurun dari gemerasi ke generasi yang hidup terus. Pengertian kebudayaan merupakan meliputi bidang yang luasnya seolah-olah tidak terbatas.
Kebudayaan jika dikaji dari bahasa sansekerta yang berasal dari “budhaya”, budia yang berarti akal. Dalam bahasa latin kebudayaan berasal dari kata “corele”, yang berarti mengolah tanah, jadi kebudayaan secara umum dapat di artikan sebagai segala sesuatu sesuatu yang dihasilkan oleh akal dengan tujuan untuk mengolah tanah tempat tinggalnya atau segala usaha untuk dapat mempertahankan hidupnya di dalam lingkunganya. Budaya dapat diartikan pula sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari mengacu pada pola-pola prilaku yang ditularkan secara sosial yang merupakan ke khususankelompok sosial tertentu. (Kesing jilid 1 1989 hal 68)
Kebudayaan dengan demikian mencakup segalaaspek kehidupan manuisa, baik yang bersifat materil seperti peralatan kerja atau teknologi. Maupun non-materil seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu. Secara praktis, bahwa kebudayaan merupakan sistem dan gagasan utama.
Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci yaitu sistem ideologi, sosial dan teknologi.
Sistem ideologi meliputi estetika, adat istiadat, norma, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem sosial dan berupa interpretasi oprasional dari sistem nilai dan gagasan utama yang berlaku dalam masyarakat.
Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial yang ada di masyarakat. Sistem teknologi meliputi perhatian serta penggunaanya sesuai dengan nilai dan budaya yang berlaku.
B.     UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Unsur-unsur kebudayaan menurut C. Kuchhohn terdiri dari
1.      Sistem religi
2.      Sistem organisasi masyarakat
3.      Sistem pengetahuan
4.      Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi
5.      Sistem teknologi dan peralatan
6.      Bahasa
7.      Kesenian

C.    WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut  dimensi wujudnya kebudayaan memiliki tiga wujud yaitu :
1.      Kompleks gagasan, konsep dan pemikiran manusia
2.      Kompleks aktivitas
3.      Wujud sebagai benda

D.    ORIENTASI BUDAYA
Secara Universal menyangkut lima pokok yaitu :
1.      Hakekeat hidup manusia
2.      Hakekat karya manusia
3.      Hakekat waktu manusia
4.      Hakekat alam manusia
5.      Hakekat hubungan manusia



A.    PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Tidak ada budaya yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika gerak. Terjadinya gerak perubahan ini disebabkan oleh
1.      Sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan itu sendiri, misalnya perubahan jumlah dan kompesisi penduduk.
2.      Sebab perubahan alam lingkungan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan ini selain jumlah penduduk dan kompesisinya juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Sedangkan perubahan kebudayaan atau alkulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu di hadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa. Sehingga unsur kebudayaan asing tersebut lembat laun diterima dan diolah dalam kebudayaanya sendiri.
Bebarapa masalah menyangkut proses terjadinya adalah :
1.      Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima.
2.      Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima.
3.      Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur yang baru.
4.      Kategangan apakah yang timbul akibat alkulturasi tersebut.



A.    KAITAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Secara garis besar hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku budaya, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilakukan manusia. Dalam sosilologi, manusia dinila sebagai dwitunggal yang berarti walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Dari sisi lain, hubungan manusia dengan kebudayaan dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. Maksudn ya saling terkait satu sama lain proses dialektis ini melaluti tiga tahap yaitu :
1.           Eksternalisasi
2.           Obyektivasi
3.           Internalisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar